Bersama Mas Ali Mustofa, Perintis Perubahan Sosial Masyarakat Pantai Wisata Karang Jahe

gambar : Podcast Smapa bersama Mas Muhammad Ali

          Pada Hari Rabu, 7 September 2022 tepatnya di studio SMA N 1 Pamotan  kedatangan tamu yang spesial yaitu  Ali Mustofa dari desa Punjul Harjo, kecamatan Rembang, kabupaten Rembang. Dalam podcast tersebut membahas tentang wisata pantai Karang Jahe,  Apa sih hubungannya Bapak Ali Mustofa dengan pantai karang jahe?

          Muhammad Ali sebagai perintis destinasi Wisata Pantai Karang Jahe menceritakan tentang latar belakang dimana terdapat banyak kekurangan dan  permasalahan. permasalahan dan kekurangan itu malah menjadi kekuatan bersama yang tergabung sebagai Pemuda desa yang waktu itu terdapat dalam organisasi Karang Taruna bekerjasama dengan pemerintah pusat  maupun yang ada di kecamatan menjadi kerjasama yang baik dan sampai sekarang menjadi bukti nyata komitmen bersama bahwasanya bisa menciptakan sebuah karya sangat luar biasa. Nama pantai Karang Jahe ini berasal dari terdapat adanya gugusan terumbu karang yang kebetulan bentuknya seperti Jahe.

gambar : Wisata Karang Jahe Beach

         "Untuk masalah harga makanan, di Pantai Karang Jahe itu memiliki harga yang tidak mahal dan bisa diterima oleh para pengunjung Apakah itu menjadi aturan panjenengan sebagai sebagai leader atau pelopor yang ada di sana ataukah itu bagian dari strategi marketnya?" Tanya Presenter 
"Para penjual di pantai Karang jahe pada waktu itu kita wadahi dan kita buatkan paguyuban yang memiliki nama paguyuban kuliner, kuliner itu dibagi dua kuliner yang apa ini makanan berat sama kuliner makanan ringan yang disebut paguyuban asongan dan itu juga kita buatkan fasilitas ruko yang kecil yang kuliner itu itu dibedakan menjadi dua. terus ada paguyuban lagi yang namanya Wahana wisata itu paguyuban prawisata paguyuban perahu karet paguyuban sampai ini ATV sama kereta wisata jadi semuanya di sana masuk ada pagi even paguyuban tersendiri dan untuk lebih mudahnya bisa kita memanajemen aturan di sana aturan mainnya kita mengendalikannya supaya lebih gampang disana hanya kita bentuk paguyuban-paguyuban itu berarti di paguyuban itu menentukan standarisasi jadi masing-masing di paguyuban ada SOP masing-masing dan terkait harga supaya tidak terjadi harga yang tinggi supaya untuk harganya harus standar, desain warungnya juga harus disamakan, itu terus saumnya kerjasama Kita kerjasama Mitra dengan pihak luar terutama bank terkait apa ini permodalan kita juga fasilitasnya kita undang pihak bank kita datangkan akhirnya mendapatkan kesepakatan." Ujar Mas Ali
          
Presenter:  "Untuk setelah dibukanya Pantai Karang Jahe mungkin mengalami perubahan bagi masyarakat dan kemudian apa yang menjadi perubahan itu cara pandangnya?"

Mas Ali : "pada waktu itu profil desa Punjulharjo memang serba keterbatasan kekurangan Banyak permasalahan terkait kehidupan masyarakat desa punjulharjo latar belakangnya itu sebagai petani petani tambak petani itu sawah sama nelayan dulu desa tertinggal desa tertinggal juga terkait potensi alamnya ini pantai ini juga sering terkena abrasi ketika warga Disuruh main ke pantai aja padahal itu ketika istilahnya kita bayari aja nggak mau pada waktu itu, tapi sekarang alhamdulillah tidak kita suruh aja sudah datang sendiri kan gitu Itu warga kita sendiri contohnya Nah kalau emang sudah jadi ini warga luar Desa punjulharjo mungkin satu Indonesia ini se-indonesia ya datang ke Pantai Karang jahe Alhamdulillah dan juara nasional pada waktu itu juga meraih juara masuk 5 besar nasional itu lomba desa wisata di pengambilan di lombanya di Kementerian Desa terus pengambilan hadiahnya di Yogyakarta."

          Menurut Mas Ali menarik sekali terkait dengan pengembangan wisata yang jelas rumusnya yang pertama kita niat komitmen bersama itu yang terpenting terus yang ketiga ini komunikasi selalu baik diusahakan selalu baik terkait semua stakeholder yang ada di desa terus kemudian caranya gimana langkah-langkah awalnya dari Desa sendiri sudah terbentuk istilahnya kepengurusan atau kepanitiaan itu kita melakukan pemetaan dan perencanaan ketika sudah pemetaan perencanaan kita lanjutkan apa ini Perencanaan selanjutnya terkait pendataan potensi Apa sih yang sekiranya cocok kita suguhkan nanti gitu terus SDM Apa saja sih yang akan kita suguhkan yang kita akan persiapkan untuk untuk mengkonsep sebuah desa wisata mulai dari sdmnya terus sumber daya alamnya terus kebudayaannya jadi semuanya itu masuk saya ingat betul pada waktu studi banding di Jogjakarta karena karakter manusia berjalan karakter masyarakat di Kabupaten Rembang dan daerah pegunungan Kidul atau Yogyakarta Solo itu beda sekali kalau tipenya di pesisir pantai ini masyarakatnya seperti saya orangnya kasar Istilahnya ya kasar suaranya keras atau sering-sering istilah Emang kesehariannya seperti orang pantai berbicaranya itu keras gitu beda sama yang orang Jogjakarta Solo saya ingat betul pada waktu di sana itu dibanding itu ketika menyambut para tamu wisatawan yang berkunjung di desa wisatanya tidak kenal pun ketika masyarakat melihat Bu itu tamu Desa akhirnya masyarakat sendiri ini mempersilahkan Monggo Pak Bu mampir tinggi itu menjadi PR besar bagi saya supaya ini bisa merubah mindset perilaku masyarakat saya Oh Ayo bareng-bareng kita bagaimana cara menyambut tamu yang datang di desa kita sehingga nanti menimbulkan sebuah kenyamanan kenangan yang indah bagi wisatawan yang datang di desa kita seperti itu. Untuk mengelola desa wisata kan tidak mudah kami mengatur masyarakat agar tidak terjadi konflik dan masyarakat tetap mendapatkan keuntungan dari keberadaan wisata Karang jahe tersebut terkait mengatasi konflik yang ada di masyarakat terutama yang ada di Karang jahe langkah kita yang pertama itu adalah tadi yang awal kita petakan dulu kita masuk di paguyuban masing-masing akhirnya kita kan sudah bisa petakan Oh yang ada masalah di mana toh seumpama ada di pedagang kuliner berarti kita masuk paguyuban pedagang kuliner masuk di paguyuban kereta wisata jadi Sudah terarah gitu jadi satu satu ketika ada masalah masing-masing kita selesaikan satu-satu jadi tidak campur aduk gitu kan dan saya masih ingat betul pada waktu itu rapat setiap malam saya terkesan itu jadi satu bulan tuh full dengan rapat satu paguyuban kuliner paguyuban apa ini kuliner itu ada dua berarti kan sudah dua malam ya beda-beda paguyuban ATV, paguyuban kereta wisata, paguyuban perahu wisata, perahu karet, jadi satu minggu full Belum nanti ditambah rapat dengan Pak pengelola sendiri harus ditambah rapat dengan laporan dengan bumdes seperti itu dengan desa jadi setiap malam itu kehidupannya rapat rapat ya menyamakan persepsi menyampaikan SOP seharusnya itu segini loh Pak Ibu gitu ya kita pelan-pelan sambil istilahnya menyadarkan hasil mengajak masyarakat Ayo kita bareng-bareng membangun konsep destinasi wisata di desa wisata bonjolan seperti itu jika ya Pak suatu ketika terdapat perbuatan antar warga gimana solusinya perebutan ketika terjadi perebutan di yang pengalaman saya itu di di wahana wisata terkait perebutan yang sering terjadi itu perebutan sewa Wahana Pak karena ini sering terjadi itu juga tidak gampang untuk menanganinya yang jelas secara secara yang kita lakukan itu pendekatan langsung kepada pelaku usahanya karena itu tidak semuanya terjadi itu namun hanya istilahnya 12 orang saja dia tidak semuanya dan ketika ini terjadi ya saya pribadi mewakili teman-teman pengelola destinasi wisata pantai karang Jahe  ini mohon maaf yang sebesar-besarnya seharusnya itu tidak terjadi di sana seharusnya seperti itu terus kita caranya ya pendekatan kita Sadarkan Oh permasalahan Seperti apa atau gini gini emang kalau terjadi ada perebutan ya tetap kita Sadarkan dan kita langsung sebagai pengelola pada waktu itu eh meminta maaf langsung kepada wisatawan yang yang menyewa atau yang terjadi perselisihan itu untuk ini. 

Presenter: "Mas hal yang tidak kalah penting ketika sebuah desa memiliki desa wisata kan perihal bagi hasil dana ya Pak ya untuk wisata Karang jahe Berapa jumlah Mas menyumbang pendapatan asli desanya terkait pembagian hasil?"

Mas Ali"di sini Saya ingin mengulas dulu terkait istilahnya perjalanannya kalau dari awal Rintisan itu kita sistem pembagian bagi hasil itu 640 ada waktu itu yang 40 itu di lapangan istilahnya pengelolanya pada waktu itu pemuda Nggih yang 60 di desa terus dananya itu dibuat apa saja ketika 40 itu untuk buat operasional yang 60 itu juga untuk pengembangan wisata sendiri judulnya itu istilahnya pengabdian benar-benar karena pada waktu itu kan pengunjungnya belum banyak ya seperti sekarang Nggih pelan-pelan 2000 2000 kita kumpulkan kita kumpulkan Akhirnya bisa mewujudkan fasilitas-fasilitas yang ada di destinasi wisata terus kemudian beralih pengelolaan kita bentuk resmi di desa itu pengelola Pantai Karang jahe Kalau dulu kan Pemuda sekarang ditingkatkan lagi pengelolaan pengelola wisata Pantai Karang Jahe nah istilahnya istilah katanya itu badan pengelola pada waktu itu terus ada perubahan Lagi dirubah menjadi pengelola Pantai Karang jahe menjadi unitnya bumdes kalau bumdes disana namanya bumdes Abdi mantrana itu dibentuk tahun 2016."

Untuk Masalah menjadi pemimpin atau tidak itu melalui proses yang sangat panjang dan menjadi pengalaman yang terbaik bagi desa-desa lain se Jawa Tengah pada waktu itu ketika teman-teman bertanya kok mau kamu dijadikan anak buahnya istilahnya anak buahnya jadikan anaknya kalau nggak gitu terkait aturan dari pak gubernur ya itu memang aturannya seperti itu Bundes ini lahir gitu loh menjadi payung hukum yang lebih tinggi lagi pak di tingkat Desa Nggih makanya kita samakan persepsinya akhirnya kita bisa menerima dan alhamdulillah bisa berjalan dan Ini pengalaman di desa lain belum tentu bisa sampai seperti ini gitu loh sangat sulit gitu untuk ini.

Presenter: "Pak perihal bagi hasil dana hal menarik yang ingin kami ketahui lagi adalah ketika pada masa pandemi kita kan tahu ya semua bahwa semua tempat wisata ditutup Bagaimana keadaan masyarakat Karang Jahe?"

Mas Ali : "pada  saat itu masyarakat sangat gelisah sekali, semuanya terputus semuanya rantai perekonomian ini merasa sangat apa ini tertekan sekali luar biasa pada waktu itu dan alhamdulillah dengan aturan-aturan yang terbaru akhirnya masyarakat bisa menggeliat lagi menggeliat akhirnya dibuka berapa persen istilahnya gitu boleh dibuka wisatanya tapi dengan aturan-aturan yang sangat ketat sekali Nggih itu akhirnya sebelum dibuka itu juga kita latihan dulu istilahnya Oh tekniknya ketika pengunjung masuk itu harusnya seperti ini seperti ini semuanya harus semuanya itu harus wajib itu sebelum wisatawan datang pengurusnya sendiri pengelola sendiri yang ada di lapangan petugasnya juga harus sesuai aturan dulu sebelum wisatawannya ini masuk gitu jadi semuanya bener-bener komitmen mewujudkan Supaya apa ini perekonomian di desa Punjulharjo ini bisa meningkat kembali dan kembali seperti semula mempertahankan kebaikan jauh lebih susah ya maksudnya mempertahankan wisata Karang jahe bermanfaat."

gambar : Wisata Pantai Karang Jahe

     untuk menyikapi perubahan sosial masyarakat Mas Ali menambahkan bahwa perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik dengan adanya Pantai Karang jahe pada waktu itu memang istilahnya ada yang setuju ada tidak pada awalnya orang wisatawan yang datang di pantai Karang jahe Pak dan Warga Sendiri menyimpulkan bahwasanya itu adanya wisata itu haram karena menimbulkan maksiat menciptakan maksiat di sana semuanya kebanyakan berkata seperti itu tapi dengan adanya keberhasilan ini kata-kata itu berubah juga satu kata namanya perubahannya sangat luar biasa ekonomi urusan perut ini sampai sekarang pun yang dulu yang mengucapkan kata-kata Haram sekarang jadi pelaku ekonomi sekarang menjadi pelaku usaha di sana dan betah tidak pulang-pulang dari sana Dan itu menjadi pembelajaran kita yang sangat luar biasa dan itu tidak sangat terduga sekali gitu loh Dan itu menjadi pengalaman yang berharga bagi saya dan itu sering ketika pertemuan seperti ini saya sampaikan.

           "pada waktu itu warga sebagai petani tambak petani garam nelayan pendapatannya dulu kalau upah kerja tanam padi itu hanya istilahnya 10.000 per hari berani kalau sekarang ibu-ibu kalau Pemuda disuruh nanam itu dibayar Rezeki itu istilahnya balik badan dibandingkan dengan adanya wisata ini bahwa perahu karet atau bantu nyari wisatawan untuk naik Wahana wisata ini dibayar Rp100.000 ini instan langsung dapat gitu Pak Tapi kalau nanam padi upahnya sangat murah ini perubahan sosial juga terkait kehidupan masyarakat di desa dampak adanya desa wisata ini sangat luar biasa bagi kehidupan masyarakat di desa kesejahteraan kesejahteraan jadi anak-anak muda juga apa harus ikut ia berpartisipasi." Ujar Mas Ali





Nama : Ahmad Riky Aprianto
No Absen : 03
Kelas : XII IPS 5

Komentar

Postingan Populer