Transkip Wawancara Dengan Bapak Aminin

Transkip wawancara 
Wakil Danramil Koramil Pamotan Bapak Aminin 

         
                                   Penulis oleh:

1)Niswatul Mardiyah        (24)
2)Umiy Maslamah             (35)
3)Duriyatul Khasanah      (11)
4)A.Riky Aprianto              (03)
 5)Haidar Prayoga               (15) 
6)M.Imaduddin A.S.           (19)

Siswa dari kelas XI IPS 5 
SMA Negeri 1 Pamotan


BAB I
PENDAHULUAN

Tujuan : Penulis data ini bertujuan untuk menggali informasi mengenai konflik sosial di era pandemi covid-19.Selain itu,laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai masalah Virus Corona.

Lokasi pengamatan di Desa Pamotan (Koramil Pamotan) Hari Kamis,20 Januari 2022
Peserta kunjungan :Niswatul Mardiyah,Umiy Maslamah,Duriyatul Khasanah,A.Riky Aprianto,Haidar Prayoga,M.Imaduddin Abil Saputra.


Kamis,20 Januari 2022

Pada hari Kamis 20 Januari 2022.Tepatnya, pukul 14:00 wib kami dari kelompok fantastic six pergi ke Koramil Pamotan bertemu dengan Bapak Aminin sebagai narasumber dan salah satu personel TNI AD di sana untuk mewawancarai konflik sosial di era pandemi covid 19 .

Berikut transkip wawancara kami.

Niswatul Mardiyah : "Assalamualaikum wr.wb"

Bapak Aminin: "Waalaikumsalam"

Niswatul Mardiyah : "Kepada Bapak Wakil Danramil Koramil Pamotan kami dari siswa SMA negeri 1 Pamotan,ingin mewawancarai bapak sebagai nara sumber kami ,mengenai konflik sosial di era pandemi covid-19"

Bapak:"Baik dengan senang hati"

(Untuk mengawali wawancara kepada bapak Aminin kami menanyakan biodata informan Bapak Aminin)

Niswatul Mardiyah: "Baik pak,saya ingin menanyakan informan biodata bapak terlebih dahulu.Boleh tahu nama lengkap bapak?"

Bapak Aminin : "M.Aminin"

Niswatul Mardiyah: "Tempat dan tanggal lahir bapak?"

Bapak Aminin : "Rembang,12 Juni 1978"

Niswatul Mardiyah :"Agama bapak?"

Bapak Aminin :"Islam"

Niswatul Mardiyah :"Umurnya Pak?

Bapak Aminin:" Umur saya 44 tahun"

Niswatul Mardiyah:"Alamat?"

Bapak Aminin: "Desa Pandan,Rt 04/Rw01"

Niswatul Mardiyah:"Pekerjaan?"

Bapak Aminin:"TNI AD"

Niswatul Mardiyah:"Pendidikan terakhir"

Bapak Aminin:"SLTA (SMA)"

(setelah menanyakan biodata informan Bapak Aminin kami menanyakan point pertama wawancara mengenai tema masalah di awal pandemi)

Niswatul Mardiyah:"Baik pak,saya ingin menanyakan beberapa pertanyaan mengenai konflik sosial di era pandemi covid 19 di desa ini"

Bapak Aminin :"Ohh nggeh"

Niswatul Mardiyah:"Untuk pertanyaan pertama ini,sejak kapan pandemi covid 19 berlangsung di daerah ini?"

Bapak Aminin : "kira kira akhir 2019,karena covid ini disebut covid 19 jadi di tahun 2019,yang kurang lebihnya bulannya November 2019.

Niswatul Mardiyah :" Oh jadi di bulan November 2019 ya pak, baik.. 
Untuk pertanyaan kedua pak, 
Bagaimana respon awal masyarakat Desa ini pak? "

Bapak Aminin :"Respon awal masyarakat pada saat mengetahui covid ini itu mereka mayoritas tidak percaya, tidak percaya adanya covid 19.
Karena covid ini tiba" Datang dan meledak. 

Umiy Maslamah :"Jadi respon awal nya itu masyarakat tidak percaya ya pak, baik... 
Untuk pertanyaan yang ketiga ni pak, Hal kebiasaan apa si pak yang berubah saat terjadi pandemi? Di sekolah, tempat ibadah, hajatan, dan tradisi nya pak? "

Bapak Aminin:"Untuk kebiasaan yang berubah di sekolah adalah itu sistem pembelajaran yang awalnya tatap muka berubah menjadi daring atau online, 
Kemudian di tempat ibadah atau keagamaan dari shalat berjamaah yang biasa kita lakukan itu tanpa batas kemudian berubah menjadi adanya perbatasan, dibatasi jarak dan kualitasnya/jumlah orangnya, tidak boleh melebihi kapasitas tempat ibadah tersebut.. Kemudian untuk hajatan pada saat pandemi covid 19 ditiadakan, seluruh bentuk hajatan ditiadakan, selain itu tradisi" Pun yang berlaku pada saat sebelum pandemi ada itu sekarang ditiadakan. Yang biasanya ada tradisi sedekah bumi atau apa ditiadakan"

Umiy maslamah :"Baik pak, Pertanyaan ke empat pak, bagaimana respon masyarakat tentang kebiasaan baru tentang pakai masker, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, dan menggunakan hand sanitizer?"

Bapak Aminin:"Pada awalnya masyarakat merasa terganggu dengan adanya penerapan protokol kesehatan ini, namun masyarakat lambat laut itu merasa terbiasa dan menjadi kan penerapan protokol kesehatan ini seperti memakai masker, cuci tangan itu lambat laun menjadi sebuah kebutuhan dalam pemenuhan protokol kesehatan. Sehingga penyebaran covid 19 bisa terkendali dan dihambat melalui protokol kesehatan tersebut"

Durriyatul :"Baik Pak, di lanjut pertanyaan ke lima pak, Apakah terjadi pelanggaran?? Kemudian apa dan bagaimana solusinya pak? "

Bapak Aminin:"Jadi pada saat covid ini terjadi itu, pelanggaran banyak sekali yang dilanggar, jadi penerapan² protokol kesehatan itu banyak sekali warga yang melanggar karena pada awalnya belum tahu dan belum memahami pentingnya pemenuhan protokol kesehatan. 
Tetapi kemudian bisa kita kendalikan dengan cara kita sering mengadakan pratoli kemudian oprasi yustisi kemudian sosialisasi terhadap warga masyarakat dalam memberikan wawasan atau pembelajaran kepada warga masyarakat akan pentingnya pemenuhan protokol kesehatan. Kemudian selain itu, kami membagikan masker bagi warga yang tidak menggunakan masker dan hand sanitizer. Bgitu...."

(Poin pertanyaan pertama mengenai tema masalah di awal pandemi sudah terjawab dengan sangat jelas dan baik, kami melanjutkan pertanyaan point kedua mengenai tema masalah di puncak pandemi)

Niswatul Mardiyah :"Untuk pertanyaan berikut nya ini mengenai tema masalah di puncak pandemi ya pak"

Bapak Aminin :"Inggih... "

A. Riky Aprianto:"Oke Pak, saya lanjut, untuk pertanyaan nomer 1 mengenai masalah di puncak pandemi ini, apa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Desa/pemerintah kec/Kabupaten saat terjadi puncak pandemi? "

Bapak Aminin :"Yang kita usahakan itu adalah pembatasan atau membatasi kegiatan yang terjadi atau yang bersifat kerumunan kemudian membatasi waktu entah itu jual beli, atau buka warung, pemaksaan pemenuhan kebutuhan itu di 
batasi. Seperti buka warung yang sebelumnya sampai malam kita batasi sampai jam 8/9 seperti itu"

A. Riky Aprianto:"Untuk pertanyaan nomer 2 ini pak, Tindakan apa yang dilakukan pihak kepolisian/tentara/satgas saat terjadi puncak pandemi? "

Bapak Aminin:"Jadi kegiatan yang kita lakukan entah itu dari polri, TNI, dan satgas kecamatan itu patroli siang dan malam terhadap kerumunan ataupun terhadap warung² yang membuat kerumunan, kemudian patroli yustiski juga, patroli pada warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan dalam hal ini tidak memakai masker, kemudian tidak mencuci tangan selain itu kita adakan penyemprotan di warung² di desa², di warung, ditempat ibadah, secara bersama" Antara TNI, polri, warga dan satgas covid. Selain itu kita juga melaksanakan woro² kepada warga agar selalu memenuhi protokol kesehatan ini.

Haidar prayoga :"Jadi itu yg jadi tindakan nya ya pak, untuk pertanyaan nomer 3,Bagaimana suasana yang dirasakan pada saat terjadi lockdown pak di rumah sakit dan puskesmas? "

Bapak Aminin :"Pada dasarnya pada saat terjadi lockdown itu dirumah sakit ataupun di puskesmas suasana rumah sakit itu ramai, ramai oleh pasien yang di nyata kan terkontaminasi oleh virus 19 sehingga rumah sakit tersebut sampai tidak bisa menampung pasien tersebut atau pasien yang terinfeksi covid 19 . Kemudian juga suasana rumah sakit bisa di bilang menakutkan dalam 
arti setiap hari banyak warga yang menjadi korban Dan terkena covid 19 jadi warga merasa takut dan suasana sangat mencekam. 

Haidar prayoga :"Begitu ya pak suasana di rumas sakit atau pun puskesmas,di luar lanjut pertanyaan nomor 4 pak, Bagaimana suasana yang disarankan pada saat terjadi pasien bnyak yang meninggal pak? " 

Bapak Aminin:"Pada saat pasien banyak yang meninggal suasana itu bisa di bilang sangat mencekam atau menakutkan, karena rasa takut yang berlebihan akan penularan covid 19,sehingga bisa dibilang mayoritas warga itu merasa takut akan penularan covid tersebut, karena belum adanya bagaiamana cara mencegah atau mengendalikan penyebaran tersebut. Bagaimana cara agar tidak terinfeksi covid atau tidak menular covid. Warga belum tahu pada saat itu namun sekrang warga sudah tahu dan perlu tidak kita takutkan, asalkan kita menjaga protokol kesehatan dengan baik"

M. Abil :"Itu kan pada saat pasien meninggal pak, nah pertanyaan nomer 5 selanjutnya pak, Bagaimana suasana yang dirasakan pada saat banyak pasien yang meninggal dengan pemakaman protokol kesehatan pak? "

Bapak Aminin :"Jadi suasana pada saat itu ya, pada saat pasien covid meninggal itu ini pada dasarnya di kampung² itu sangat sepi, karena dilarangnya warga untuk menimbulkan satu kerumunan atau membuat kerumunan di sini dalam arti takziah ya, takziah kan dalam arti banyak orang ber kerumunan tetapi kita dibatasi jumlah ataupun kapasitas yang hadir, sehingga bisa di bilang para takziah itu sangat sedikit, akan rasa takut yang ada, jadi rada rakut oleh warga akan penyebaran virus tersebut yang belum di pahami masyarakat, kemudian banyak warga yang merasa keberatan apabila ada pasien covid meninggal dilaksanakan protokol kesehatan dalam pelaksanaan pemakamannya, karena apa? Karena mereka tidak tahu akankah pasien ini masuk dalam kategori terinfeksi covid atau tidak, yang menentukan tenaga kesehatan dari rumah sakit.. Begitu... 

M. Abil :"Baik Pak, untuk pertanyaan nomor 6 , Bagaimana respon masyarakat ketika pemerintah mewajibkan vaksin covid 19 pak? "

Bapak Aminin :"Respon warga masyarakat pada saat pemerintah mewajibkan vaksin covid ada yang menerima dan ada juga yang menolak pelaksaan covid tersebut, tetapi lambat laut mereka mengerti akan pentingnya vaksin dalam tubuh kita, jadi vaksin ini pada intinya untuk memperkebal imun tubuh kita sehingga imun kuat, yang kita harapkan itu covid 19 tidak bisa menembus kekuatan yang ada dalam tubuh kita"

Niswatul Mardiyah :" Untuk pertnyaan nomor 7 pak, Bagaimana respon masyarakat ketika diberlakukan isolasi pada
Pasien yang terkena covid 19?"

Bapak Aminin:"Pada awalnya mereka merasa keberatan ya, karena kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan sehari hari, dan kemudian warga juga merasa takut dan belum faham akan manfaat isolasi sehingga tanpa diperintahkan pun warga ini merada berat hati, akan tetapi lambat laun setelah waktu bergulir setelah adanya sosialisasi pemberitahuan pembelajaran dan pengetahuan tentang vaksin, warga sekarang sudah banyak berbondong-bondong untuk melaksanakan vaksin dan mensukseskan program vaksin tersebut"

Umiy Maslamah:"Baik Pak, pertanyaan nomor 8,Bagaimana respon masyarakat ketika terjadi perubahan tata cara perayaan hari raya dan tradisi pak?" 

Bapak Aminin:"Dalam kehidupan bermasyarakat, respon masyarakat ketika terjadi perubahan tersebut, masyarakat itu merasa sepi, hampa kemudian kegiatan² atau perayaan adat yang biasanya di laksanakan beramai-ramai, kemudian dilaksanakan seperti biasa sebelum adanya pandemi, warga ini dipaksakan untuk tidak melakukan atau tidak adanya kegiatan sama sekali, kegiatan perayaan hari" Ibadah, hari besar agama, tradisi " Yang ada di desa dan juga kegiatan yang lainnya,, semuanya di batasi, sehingga warga merasa tidak seperti yang di rundikan"

(Point pertama dan kedua dalam tema wawancara pandemi ini sudah di tanyakan, dilanjut pada point yang ketiga mengenai tema masalah saat ini)

Durriyatul:"Terimakasih atas jawaban dari point 1 dan 2 pak, saya lanjut untuk menanyakan point tema 3 mengenai masalah saat ini"

Bapak Aminin :"Baik"

Durriyatul :"Perihal penerapan protokol kesehatan, bagaimana respon/perilaku masyarakat pada saat ini? Sekolah, pasar, dan hajatan pak? "

Bapak Aminin:" Jadi pelaksaan penerapan protokol kesehatan, respon masyarakat di sekolah , di sekolah kita terpenuhi untuk pelaksanaan protokol kesehatan karena orang tua wali murid sangat mendukung hal tersebut, kemudian yang kedua di pasar, warga sadar akan pelaksanaan pemenuhan protokol kesehatan, sehingga bisa kita kendalikan dan bisa kita menekan angka penulularan yang terjadi di wilayah tersebut atau di tempat kita di kecamatan Pamotan. Kemudian dalam hal hajatan itu juga sangat menyambut baik dan sangat mendukung akan penerapan protokol kesehatan tersebut, karena mereka sudah mengetahui akan pentingnya pemenuhan protokol kesehatan tersebut.

A. Riky Aprianto :"Untuk pertanyaan nomor 2,bagaimana proses pelaksanaan vaksin tahap 1 di daerah ini pak? "

Bapak Aminin:"Proses pelaksanaan vaksin tahap pertama itu pada awalnya warga merasa takut karena ada isu isu yang tidak bertanggung jawab nggh, namum pada akhirnya warga dengan sadar dan berbondong-bondong datang ke tempat pelaksanaan vaksin. Karena mereka sudah tahu manfaat dan segi positif melaksanakn vaksin"

Haidar prayoga:"Itu tahap satu ya pak? "

Bapak Aminin:"Iya itu tahap 1"

Haidar prayoga:"Bagaimana proses pelaksanaan vaksin tahap 2 pak? "

Bapak Aminin:"Untuk proses pelaksanaan vaksin tahap 2,dilaksanakan setelah melakukan vaksin 1 , jadi setelah melaksanakan vaksin 1 dalam kartu tersebut ada jadwal atau tempat dan tanggalnya waktu, untuk kembali melakukan vaksin tahap 2 "

M. Abil :"Oke Pak, nah pak pelajaran apa yang dapat diambil dengan terjadinya pandemi covid 19 ini pak? "

Bapak Aminin:"Pelajaran yang bisa kita ambil dalam kejadian di tahun pandemi covid19 ini, kita harus tetap menjaga kebiasaan lingkungan sehat, agar selalu bersih sehingga akan tercapai suatu rasa sehat, rasa nyaman, rasa tenang. Kemudian kita harus selalu. Memenuhi protokol kesehatan.. Contohnya cuci tangan pakai masker dan jangan lupa berolahraga. Kita melaksanakan olahraga secara rutin walaupun sebentar.

Niswatul Mardiyah:"Oke pak, untuk pertanyaan terkahir dalam tema ini pak, perihal pola hidup sehat, apa yang harus kita lakukan untuk hidup dimasa yang akan datang? "

Bapak Aminin:"Untuk pola sehat yang harus kita lakukan. Jadi pertama kali itu lingkungan kita harus bersih dan terjaga kesehatan, harus selalu di jaga, kemudian kita penuhi protokol kesehatan, cuci tangan pakai sabun, pake masker, jaga jarak, kemudian berolahraga jangan lupa dan pada dasarnya jangan lupa berbahagia"

(Sampai di penghujung pertanyaan wawancara, kita mengucapkan Terima kasih atas waktu dan ilmu yang diberikan Bapak Aminin kepada kita)

Niswatul Mardiyah:"Baik Pak, pertanyaan nya sudah terjawab dengan baik, dan Terimakasih atas waktu dan info yang bapak berikan kepada kami pak"

Bapak Aminin:"Oke... Saya juga berterima kasih dan saya sampaikan terimakasih kembali pada adik adik yang dari SMA Negeri pamotan ya, dan terimakasih atas. Kedatangan dan silaturrahim, untuk pemenuhan pembelajaran, kemudian jangan lupa penuhi protokol kesehatan, dan jangan lupa selalu menjaga kesehatan dengan berolahraga, makan makanan yang sehat, dan lingkungan yang bersih. Sehingga bisa membuat tubuh kita sehat dan mempunyai tubuh yang kuat sehingga tidak mudah terserang penyakit. Oke yang bisa saya sampaikan itu mungkin lain waktu bisa kita sambung. Sekali lagi Terimakasih atas kerja samanya di koramil pamotan saya sebagai wakil dan mewakili koramil pamotan terimakasih atas kerjasamanya selama ini, dari pihak SMA Negeri 1 pamotan dan selalu terjalin kerja sama yang baik sesuai harapan kita."


Demikian Transkip wawancara dari kelompok kami.Kami menyadari bahwa transkip wawancara kami jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu kritik dan saran anda akan berpengaruh terhadap kesempurnaan transkip wawancara kami.

Kami berharap masyarakat lebih peduli terhadap protokol kesehatan agar pandemi segera usai dan kita bisa melakukan aktivitas seperti biasa yang kita lakukan sebelum terjadi pandemi.Tetap patuhi protokol kesehatan, dan berdoa supaya pandemi virus Corona ini segera usai, supaya bisa melakukan aktivitas yang normal kembali.

Komentar

Postingan Populer